PENGERTIAN KEPADATAN PENDUDUK
- kepadatan penduduk hitung adalah jumlah penduduk setiap satuan luas tanah di lokasi tersebut.
- kepadatan penduduk ekonomi adalah jumlah penduduk setiap luas tanah yang mempunyai kapasitas produksi.
- kepadatan penduduk alami adalah jumlah penduduk setiap satuan luas tanah yang diusahakan.
- kepadatan penduduk agraris adalah jumlah petani setiap satuan luas tanah pertanian.
Satu lokasi alami kelebihan penduduk bila potensi wilayahnya tidak dapat berikan kehidupan dengan normal. Perbedaan kepadatan penduduk pada lokasi yang satu dengan yang lain menggambarkan adanya persebaran penduduk yang tidak merata. Persebaran penduduk indonesia tidak merata, baik persebaran antarpulau, propinsi, kabupaten, ataupun pada tempat pedesaan dan perkotaan.
Pulau jawa dan madura yang luasnya cuma seputar 7% dari seluruh daratan indonesia, dihuni kurang lebih 60% penduduk indonesia. Ketimpangan persebaran penduduk antar-pulau di indonesia ini akan lebih jelas tampak dari adanya perbedaan angka kepadatan penduduk antarpulau jawa-madura di satu pihak dengan pulau di luar jawa-madura di lain pihak.
Tidak seimbangan kepadatan dan persebaran penduduk akan membawa efek luas terhadap beraneka aspek kehidupan manusia dan lingkungannya. Perubahan kepadatan penduduk di jawa-madura tergolong tinggi yaitu seputar 814 jiwa setiap km2 pada th. 1990 naik jadi 864 jiwa pada th. 1993, dan jadi 438 jiwa setiap km2 pada th. 1998. Bila keadaan kependudukan masih terus layaknya saat ini diperkirakan angka tersebut naik buat tahun-tahun mendatang. Jadi disebabkan, tidak meratanya jumlah penduduk di lebih dari satu pulau, lantas luas tempat untuk para petani di jawa akan makin sempit. Sebaliknya, banyak tanah-tanah di luar jawa belum digunakan dengan optimal oleh sebab kurangnya sumber daya manusia. Keadaan demikian pasti kurang beruntung untuk pelaksanaan pengembangan lokasi dan untuk peningkatan pertahunan keamanan dan didalam usaha mewujudkan rencana wawasan nusantara.
Kepadatan dan persebaran penduduk, disamping di pengaruhi oleh jumlah dan mutu sumber daya alam, juga di pengaruhi oleh mobilitas penduduk. Penduduk yang geser dari jawa ke luar jawa sebagian besar terdiri dari petani yang miskin dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah. Sebaliknya penduduk yang geser dari luar jawa ke jawa sebagian besar berumur muda, belum menikah dan mempunyai tingkat pendidikan yang relatif tinggi. Ini bermakna ketimpangan tersebut bukan hanya saja dari segi jumlah saja, namun juga dari segi mutu sumber daya manusianya. Oleh sebab itu, saat merencanakan kebijakan pada bidang kependudukan, pola perpindahan penduduk butuh memperoleh perhatian spesial hingga pemerataan sumber daya manusia terdidik dan pemerataan aktivitas pembangunan dapat terlaksana.
Dewasa ini, di indonesia terjadi ketidak seimbangan perkembangan penduduk pada lokasi perkotaan dan lokasi pedesaan. Perkembangan penduduk kota relatif lebih cepat dari penduduk desa, perihal ini jadi disebabkan meningkatnya urbanisasi. Ketimpangan pada perkembangan penduduk desa dengan kota membawa disebabkan munculnya masalah-masalah penduduk perkotaan, layaknya lapangan kerja, perumahan, angkutan kota, dan seterusnya. Adanya kelancaran transportasi desa-kota mengakibatkan munculnya migrasi musiman/migrasi sirkuler, dan nglaju/commute.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar